English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Cinta di Kota Serambi

Posted by mezz on Saturday, March 06, 2010 0 komentar

KISAH CINTA ABADI


Info Sekilas… Kota Serambi

Yukkk..Ikut Seminar Penulisan ..!!

“ Cara Hebat Jadi Penulis Novel “


Penerbit Kuflet Publishing Bersama :

DIANING WIDYA YUDHISTIRA (Jakarta)


  • Kiat jadi kaya raya dengan menulis novel
  • Bagaimana menawarkan naskah ke penerbit
  • Bagaimana menulis tema novel yang menarik
  • Mengintip trend novel 2010 yang diincar penerbit
  • Bagaimana proses kreatif sang penulis novel

Saksikan ..!!!

Irzen Hawer
KISAH CINTA ABADI

LAUNCHING & BEDAH NOVEL


“ Cinta Di Kota Serambi “


KISAH CINTA ABADI



Karya : Irzen Hawer ( Novelis Padangpanjang)

Pembedah: Roidah ( Novelis Padang)
Minggu, 14 Maret 2010

Pukul 08.30 s/d 16.00 WIB

Di Gedung M. Syafe’I Kota Padangpanjang

Tiket : Rp. 80.000,-

*Dapatkan 1 Novel

Sertifikat

Makan Siang

Snack

Informasi dan Pendaftaran:
  1. Vivi Astari, Muhammad Subhan
  2. Radio Bahana FM Padangpanjang Jl. Prof. M. Yamin SH No. 4 Padangpanjang
  3. Komunitas Seni Kuflet, Jl. Dr. A. Riva’I 146 Kampung Jambak Guguk Malintang Padangpanjang

Supported by :




Radio BAHANA FM

KOMUNITAS SENI KUFLET

PEMERINTAH KOTA PADANGPANJANG

TIRTA DHARMA PDAM Kota Padangpanjang
JALA SUTRA


Rumah Puisi|Taufik Ismail

STSI Jurusan Seni Teater

Pustaka Al Kautsar

SMA NEGERI 1 Batipuh

SMP NEGERI 1 Kota Padangpanjang

BLUE SYAFIER|PUBLISHING

Toko Besi “HIDAYAH”

Padhi Advertising

******

APA KATA MEREKA TENTANG "CINTA DI KOTA SERAMBI ?"

"Sebuah novel muatan lokal. Keuletan seorang anak untuk keluar dari kemiskinan. Ketabahan, kesabaran dan kesetiaan adalah pondasi kekuatan cinta sepasang insan yang berlatar pendidikan agama..." (Ahmad Tohari, Novelis)

"Kesan pertama mendapatkan novel ini, begitu tebal, tetapi ketika mulai membaca lembar pertama, tergoda untuk membaca lembar berikutnya. Novel yang sangat layak dibaca karena di dalamnya tidak sekedar jalinan cerita..." (Dianing Widya Yudhistira, Penulis Novel "Weton", Jakarta)

"Sangat memikat, kita serta merta sudah berada dalam bagian ceritanya. Menjadi salah satu tokoh dan merasakan kegetiran hidup para tokohnya dengan kepiawaian penulis meramu kisah per kisah. Sebuah pil yang dapat menyembuhkan para paranoid yang melihat pergaulan anak muda dari sisi negatif dan memahami makna cinta seutuhnya..." (D. Kemalawati, Penulis Novel Seulusoh, tinggal di Banda Aceh)

"Kisah dalam novel ini begitu hidup. Penulis menghadirkan sebuah film ke hadapan pembaca. Ia begitu menguasai adegan dan peristiwa, seolah-olah kisah itu benar-benar terjadi. Penulis meramu drama dengan hal-hal komedikal, membuat kita berempati pada tokoh-tokohnya. Ikut merasakan degup cinta yang mengalir, tetapi pada saat lain kita dibuat tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal..." (Mustafa Ismail, Penggiat Sastra dan Redaktur Seni Koran Tempo, Jakarta)

"Penulis mampu membangun konflik dirinya menjadi pemilik pembaca, luar biasa. Realitas sosial diendapkannya lewat kontemplasi jadi realitas sastra dalam ruang publik dunia--dihadirkannya buat masyarakat sastra. Bravo! (Sulaiman Juned, Editor, Penyair, Sutradara Teater, Dosen Seni Teater, Pendiri/Pimpinan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang)

"Seperti membaca kisah dalam roman lama. Seru, lucu, haru, dan tentu juga romantis. Penulis novel ini piawai menulis kata meski sedikit terpengaruh gaya bahasa lama yang digunakan pengarang-pengarang asal Minangkabau era 60-an. Ternnyata Padangpanjang punya penulis novel yang hebat..." (Muhammad Subhan, Editor, Wartawan, Pengelola Rumah Puisi Taufiq Ismail).........

Padang Panjang Untuk Dunia..!

APA KATA MEREKA TENTANG "CINTA DI KOTA SERAMBI?"

"Sebuah novel muatan lokal. Keuletan seorang anak untuk keluar dari kemiskinan. Ketabahan, kesabaran dan kesetiaan adalah pondasi kekuatan cinta sepasang insan yang berlatar pendidikan agama..." (Ahmad Tohari, Novelis)

"Kesan pertama mendapatkan novel ini, begitu tebal, tetapi ketika mulai membaca lembar pertama, tergoda untuk membaca lembar berikutnya. Novel yang sangat layak dibaca karena di dalamnya tidak sekedar jalinan cerita..." (Dianing Widya Yudhistira, Penulis Novel "Weton", Jakarta)

"Sangat memikat, kita serta merta sudah berada dalam bagian ceritanya. Menjadi salah satu tokoh dan merasakan kegetiran hidup para tokohnya dengan kepiawaian penulis meramu kisah per kisah. Sebuah pil yang dapat menyembuhkan para paranoid yang melihat pergaulan anak muda dari sisi negatif dan memahami makna cinta seutuhnya..." (D. Kemalawati, Penulis Novel Seulusoh, tinggal di Banda Aceh)

"Kisah dalam novel ini begitu hidup. Penulis menghadirkan sebuah film ke hadapan pembaca. Ia begitu menguasai adegan dan peristiwa, seolah-olah kisah itu benar-benar terjadi. Penulis meramu drama dengan hal-hal komedikal, membuat kita berempati pada tokoh-tokohnya. Ikut merasakan degup cinta yang mengalir, tetapi pada saat lain kita dibuat tersenyum, bahkan tertawa terpingkal-pingkal..." (Mustafa Ismail, Penggiat Sastra dan Redaktur Seni Koran Tempo, Jakarta)

"Penulis mampu membangun konflik dirinya menjadi pemilik pembaca, luar biasa. Realitas sosial diendapkannya lewat kontemplasi jadi realitas sastra dalam ruang publik dunia--dihadirkannya buat masyarakat sastra. Bravo! (Sulaiman Juned, Editor, Penyair, Sutradara Teater, Dosen Seni Teater, Pendiri/Pimpinan Komunitas Seni Kuflet Padangpanjang)

"Seperti membaca kisah dalam roman lama. Seru, lucu, haru, dan tentu juga romantis. Penulis novel ini piawai menulis kata meski sedikit terpengaruh gaya bahasa lama yang digunakan pengarang-pengarang asal Minangkabau era 60-an. Ternnyata Padangpanjang punya penulis novel yang hebat..." (Muhammad Subhan, Editor, Wartawan, Pengelola Rumah Puisi Taufiq Ismail)


sumber: sang novelis : Irzen Hawer

If you find this article useful, please feel free to link to this page from your website or blog.




Widget by BloggerTipAndTrick



0 Responses so far:

Leave a Reply